7 Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi Paling Efektif

Menghemat penggunaan listrik adalah kunci mengurangi tagihan pembayaran terutama aliran non subsidi. Temukan cara menghemat token listrik non subsidi di halaman ini untuk mengedukasi anda dalam menghemat listrik dan mengurangi budget pengisian bulanan. 

Apa Itu Listrik Non Subsidi?

Listrik salah satu kebutuhan rumah tangga yang digunakan sebagai sumber penerangan dan menyalakan alat elektronik. Token listrik yang dikelola PLN terbagi menjadi dua yaitu listrik subsidi dan non subsidi. Nah sebelum lebih jauh membahas cara menghemat token listrik non subsidi, ketahui apa yang dimaksud dengan listrik non subsidi.

Token listrik non subsidi adalah token yang digunakan untuk pembelian listrik yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah dan sebaliknya. Token listrik non subsidi diperoleh dari pembelian langsung dari penyedia layanan listrik dan dimasukkan ke meteran untuk menambah dayanya

Perbedaan Listrik Subsidi dan Non Subsidi

Perbedaan Listrik Subsidi dan Nonsubsidi
Perbedaan Listrik Subsidi dan Nonsubsidi

Listrik subsidi dan non subsidi memiliki perbedaan yang signifikan dilihat dari harga, kriteria dan daya yang diberikan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dibawah ini adalah perbedaan antara listrik subsidi dan non subsidi:

1. Kriteria Pengguna

Listrik subsidi ditujukan untuk rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu atau masuk dalam kategori kurang mampu. Pengguna listrik ini biasanya rumah tangga dengan daya 450 VA-900 VA yang terdaftar dalam subsidi pemerintah.

Sedangkan pengguna yang tidak memenuhi syarat subsidi listrik disebut sebagai pengguna non subsidi. Biasanya mereka yang tidak termasuk keluarga miskin, bisnis, dan industri masuk ke dalam golongan ini.

2. Daya Listrik

Untuk daya listrik terdapat juga perbedaan antara pengguna subsidi dan non subsidi. Karena listrik subsidi diberikan pada masyarakat kurang mampu dengan sistem bantuan dari pemerintah dayanya dibatasi sekitar 400-900 VA saja.

Sedangkan token listrik non subsidi bisa menggunakan daya lebih besar dari listrik subsidi mulai dari 900 hingga 6.600 VA. Jadi penggunaan listrik non subsidi lebih bebas menggunakan aliran listrik usaha atau tempat tinggal mereka.

Baca Juga :  6 Cara Scan Foto ke PDF di HP Android Dengan Mudah

3. Harga Listrik

Listrik subsidi mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga harganya lebih terjangkau diperkirakan antara Rp 400-Rp 600 per kWh. Sedangkan pengguna listrik non subsidi harganya cenderung lebih mahal antara Rp1.400-Rp1.500 per kWh.

4. Tujuan Penggunaan

Penggunaan token listrik subsidi sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu. Fungsi utamanya untuk mendorong pemerataan listrik dan membantu meringankan beban hidup rumah tangga yang memiliki pendapatan rendah. Dengan begitu, semua masyarakat berkesempatan meningkatkan kualitas hidupnya.

Token listrik non subsidi diperuntukkan bagi keluarga mampu atau untuk bisnis dan industri tertentu jadi tidak mendapat bantuan dari pemerintah.

5. Ketersediaan

Seperti yang disebutkan, daya listrik untuk pengguna token listrik subsidi dan non subsidi berbeda. Listrik subsidi memiliki batasan, sedangkan non subsidi memiliki kendali penuh atas listrik yang digunakan. Mereka bisa menggunakan listrik sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka dalam mengisi ulang.

Penyebab Listrik Boros

Penyebab Listrik Boros
Penyebab Listrik Boros

Banyak pengguna yang mencari cara menghemat token listrik non subsidi karena merasa pemakaian listrik tempat tinggalnya semakin tidak terkontrol. Nah, sebelum kita berlanjut mengetahui upaya-upaya apa saja yang bisa dilakukan mengemat listrik, ketahui dulu beberapa alasan pemakaian listrik lebih boros berikut.

  1. Tidak mencabut colokan listrik yang tidak digunakan. Hal ini paling sering dilakukan pengguna listrik subsidi maupun non subsidi, mereka membiarkan listrik menyala meskipun tidak digunakan.
  2. Menggunakan peralatan elektronik berdaya tinggi. Ada beberapa peralatan listrik yang berdaya tinggi, umumnya pada produk-produk yang sudah berumur namun tetap dipakai. Di masa sekarang rumah tangga juga aktif menggunaan peralatan tinggi energi seperti AC, kulkas, dan mesin cuci.
  3. Tidak mengatur suhu dengan benar. Pengaturan suhu yang tidak tepat bisa berimbas pada konsumsi listrik yang tinggi seperti mengatur suhu AC paling dingin yang membuat peralatan tersebut bekerja maksimal dan mengkonsumsi listrik lebih banyak.
  4. Kesalahan instalasi dapat menyebabkan pemborosan listrik. Masalah instalasi paling umum terjadi  seperti kabel rusak karena sudah usang atau pemasangan yang tidak sesuai standar
  5. Kebiasaan tidak efisien. Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti tidak mencabut kabel charger setelah digunakan atau membiarkan lampu menyala di siang hari membuat listrik boros.
  6. Tidak memelihara peralatan rumah tangga. Peralatan yang tidak dipelihara dengan baik menyebabkan boros listrik, misalnya AC yang tidak dibersihkan menyebabkan konsumsi energi lebih tinggi untuk mendapat suhu yang dibutuhkan.
Baca Juga :  7 Cara Mengembalikan Suara TV Digital Yang Hilang

Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi

Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi
Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi

Cara menghemat token listrik non subsidi selaras dengan penyebabnya. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan pengguna menghemat token listrik non subsidi anda.

1. Matikan Perangkat Listrik yang Tidak Digunakan

Cara menghemat token listrik non subsidi yang pertama yaitu mematikan perangkat listrik yang tidak digunakan. Di pagi dan siang hari anda bisa manfaatkan penerangan alami dari luar ruangan untuk lebih hemat energi. Jika anda membutuhkan lampu saat-saat tertentu, ingat untuk selalu mematikan jika tidak digunakan lagi.

2. Gunakan Lampu Hemat Energi

Menggunakan lampu hemat energi adalah cara menghemat token listrik non subsidi yang bisa dicoba. Ada banyak lampu hemat energi yang umumnya digunakan seperti lampu LED dan CFL yang lebih efisien.

Selain hemat energi, dua pilihan lampu diatas mampu menghasilkan cahaya yang setara lampu pijar sehingga ideal sebagai sumber penerang. Namun dari dua pilihan diatas LED lebih disarankan karena umur pakai lebih panjang, didesain dalam berbagai bentuk, ukuran dan kecerahan.

3. Lepas Colokan yang Tidak Dipakai

Lepas Colokan yang Tidak Dipakai
Lepas Colokan yang Tidak Dipakai

Cara menghemat token listrik non subsidi yang selanjutnya yaitu melepas colokan yang tidak dipakai. Meskipun daya serap listriknya sedikit, baiknya anda memperhatikan pemakaian kabel dan mencabut jika tidak digunakan.

Hal ini paling sering diabaikan, mereka enggan mencabut stop kontak atau kabel charger yang terhubung meskipun ponsel sudah dicabut. Padahal jika dibiarkan berlama-lama akan menguras listrik. Selalu pastikan anda mencabut colokan setelah digunakan, ya!

4. Kurangi Penggunaan AC Berlebihan

AC salah satu peralatan rumah tangga yang mengkonsumsi banyak listrik. Semakin rendah suhu yang diatur maka AC bekerja lebih keras dan mengkonsumsi listrik untuk mencapai suhu tersebut. Maka disimpulkan cara menghemat token listrik non subsidi yaitu mengatur pemakaian AC. Berikut beberapa upaya yang bisa anda lakukan:

  • Gunakan suhu yang tidak terlalu dingin
  • Matikan AC ketika anda keluar
  • Jika menggunakan AC cukup lama suhu dingin nya akan tetap terasa meskipun AC sudah dimatikan, cukup pastikan pintu ruangan tertutup.
  • Upayakan tidak menggunakan AC di pagi/siang hari, manfaatkan udara dari luar ruangan
Baca Juga :  5 Cara Melihat Kembali View Once Di Whatsapp, Mudah dan Tanpa Aplikasi Tambahan!

5. Gunakan Alat Elektronik Secara Efisien

Gunakan Alat Elektronik Secara Efisien
Gunakan Alat Elektronik Secara Efisien

Cara menghemat token listrik non subsidi selanjutnya menggunakan alat elektronik secara efisien. Biasanya penuaan komponen mengakibatkan konsumsi energi yang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Selain itu, teknologi terus berkembang yang berarti peralatan elektronik yang baru seringkali lebih efisien dari perangkat sebelumnya. Dengan teknologi tersebut, perangkat baru dirancang lebih hemat energi dan lebih efisien. Itulah mengapa anda direkomendasikan mengganti dan menggunakan alat yang lebih hemat energi.

6. Jangan Menggunakan Peralatan Listrik Berdaya Tinggi Bersamaan

Penting diperhatikan dalam cara menghemat token listrik non subsidi anda wajib mempertimbangkan menggunakan peralatan berdaya tinggi di waktu yang berbeda. Beberapa pengguna listik non subsidi mengklaim penggunaan AC, mesin cuci, water heater bersamaan meningkatkan konsumsi listrik.

Oleh karena itu, aturlah pemakaian peralatan rumah tangga yang sekiranya membutuhkan konsumsi listrik tinggi dan hindari menggunakan peralatan bersamaan untuk tujuan berhemat.

Artikel menarik seputar pemakaian listik: Cara Mengatasi Token Listrik Bunyi Terus Padahal Pulsa Masih Banyak

7. Edukasi Anggota Keluarga

Keenam cara menghemat token listrik non subsidi hanya terlaksana kan jika anda memberikan edukasi kepada anggota keluarga. Setiap anggota keluarga berperan dalam penggunaan listrik rumah, dengan edukasi tersebut anda mengajak mereka dalam mengoptimalkan penghematan energi dan membentuk kebiasaan yang positif.

Penutup

Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi
Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi

Dengan memahami cara menghemat token listrik non subsidi pengguna bisa lebih efektif menggunakan peralatan rumah tangga. Anda bisa memulai dari sekarang dan memberi pemahaman ke anggota keluarga dengan tujuan menghemat bugdet pengeluaran listrik satu bulan penuh. Semoga bermanfaat!

Artikel Menarik Lainnya